Mengintip data dari Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, pelaku bisnis di sektor kecantikan boleh cukup optimis. Pasalnya, industri kosmetik dan personal care dinilai punya potensi tinggi dengan proyeksi pertumbuhan hingga US$ 8,46 miliar pada tahun 2022. Tidak hanya itu, pemerintah juga berkomitmen untuk mendorong kemampuan penyediaan bahan baku bersumber hayati untuk ruang tumbuh berkelanjutan.
Namun, sebelum langsung menarik nafas lega, para pemilik beauty brands juga harus siap menghadapi kompetisi ketat. Tidak hanya berbagi pasar dengan brands global, geliat produk lokal di industri kecantikan juga kian diminati oleh pasar dalam negeri hingga merajai penjualan tertinggi di marketplace Indonesia.
Selain pengembangan produk, otomatis PR terbesar beauty brands adalah strategi branding yang tepat. Jika kamu sudah menerapkan segala strategi, mulai dari perang harga, diskon atau promo, hingga KOL, ini saatnya mulai strategi branding berbasis kolaborasi yang penuh dampak bersama dengan kewirausahaan sosial.
Relevansi Strategi Branding Bernilai Sosial
Dilansir dari Forbes, brands kini berlomba-lomba untuk mendukung nilai-nilai sosial, seperti perbaikan untuk lingkungan, komunitas, individu, dan semua hal-hal yang berkontribusi menciptakan dunia yang lebih baik.
Hal ini dibuktikan juga dari riset oleh Sprout Social bahwa 66% konsumen lebih memilih brand yang ikut terlibat dalam mengatasi isu sosial. Secara terpisah, survei DoSomething Strategic yang spesifik menargetkan responden dari kalangan Gen Z mencatat hingga 77% konsumen muda (usia 13-25 tahun) antusias membeli produk secara rutin dari brand dengan nilai sosial berdampak tinggi.
Beberapa beauty brands yang dinilai sukses mengangkat isu-isu penting antara lain Love Beauty and Planet dengan tema sustainable living, Dove dengan misi body confidence, Haus Laboratories yang menggaungkan pesan otentik, hingga Fenty Beauty yang terkenal paling inklusif.
Strategi Cause Collaboration untuk Beauty Brands Lokal
Di Indonesia sendiri, strategi branding dengan nilai sosial dan lingkungan di kalangan penggiat skincare & cosmetics sesungguhnya bukanlah hal baru – meski memang belum diterapkan secara meluas. Solusi yang bisa dicoba beauty brands adalah cause collaboration, yang dapat dilakukan dengan kewirausahaan sosial seperti Du Anyam.
Mengapa kewirausahaan sosial? Kewirausahaan sosial (atau kerap disebut social enterprise) berfokus pada pemberdayaan masyarakat dengan membangun kapasitas dan meningkatkan keterampilan untuk menciptakan akses kepada kesejahteraan sosial dengan cara yang lebih berkelanjutan. Du Anyam sendiri adalah kewirausahaan sosial yang memproduksi dan mendistribusikan produk kerajinan anyaman dengan misi memberdayakan perempuan, mempromosikan budaya, dan meningkatkan kesejahteraan perempuan di pelosok Indonesia.
Du Anyam sudah pernah menerapkan strategi cause-collaboration dengan sejumlah beauty brands. Di bulan Mei 2021, Du Anyam dan The Body Shop meluncurkan bundling produk Shea Gift Package (Women Empowerment Package) yang dikemas dengan tas anyaman karya para mama penganyam di Flores, NTT. Para konsumen diajak untuk mendukung misi women empowerment yang menjadi pemersatu Du Anyam dan The Body Shop.
Pada Agustus 2021, Avoskin juga menerapkan strategi cause-collaboration bersama dengan Du Anyam. Kali ini, produk Du Anyam (Compact Wallet Pelode) menjadi Gift With Purchase untuk setiap pembelian bundling produk Avoskin. Terbukti, sambutan atas promo terbatas ini cukup sukses hingga produk sold out di platform marketplace terpilih. Konsistensi strategi branding berdampak sosial dan lingkungan yang nyata membawa Avoskin meraih predikat beauty brand lokal terbaik peringkat ke-2 di tahun 2021.
Penting! Ini Cara Sukses Terapkan Strategi Cause-Collaboration
Strategi cause collaboration memang sudah selayaknya jadi incaran beauty brands yang serius ingin jadi top of mind bagi para konsumen. Namun, ada 2 hal penting yang harus dicatat dalam penerapannya, terutama untuk strategi cause-collaboration, yaitu:
1. Berkolaborasi dengan partner yang tepat
Brands harus jeli memilih isu sosial yang ingin didukung, pastikan memang sejalan dengan misi brand atau perusahaan. Ini akan sangat berhubungan dengan partner yang dipilih untuk strategi cause-collaboration. Alasannya, konsumen saat ini sudah sangat paham memilah antara kampanye sesaat atau misi sosial berkepanjangan. Brand yang hanya ingin eksis lewat donasi singkat dengan isu yang tidak berkaitan malah dikhawatirkan akan terlihat kurang tulus, aji mumpung, dan yang paling tidak diinginkan, menurunkan nilai brand.
2. Sejalan dengan konsep beauty
Kecantikan dan perempuan memang selalu sejalan, sama halnya dengan produk anyaman menawan dengan nilai tradisional dan sosial. Nikmati koleksi produk style dan packaging Du Anyam yang seluruhnya dibuat oleh perempuan penganyam Indonesia dan cocok disandingkan dengan produk beauty brand-mu!
Tertarik untuk melaksanakan cause collaboration dengan Du Anyam? Rencanakan bersama kami, sekarang!