Informasi Tambahan
Dimensi | 26 × 33 × 8.5 cm |
---|---|
Variant |
Rp460.000
Rp460.000
Berawal dari kotak dengan sentuhan motif Tenun yang elegan, gift set Kenato siap berikan nuansa alami hasil karya ibu penganyam Flores Timur. Hadir di dalamnya sebuah Amenities Pouch dengan anyaman daun lontar berpadu kulit hitam yang lembut. Terdapat juga Card Slot dan ID Tag dengan desain timeless serba modern. Secarik pesan singkat turut melengkapi gift set ini sebagai pembawa kisah kebersamaan yang tak lekang oleh waktu.
Panjang 26 cm x Lebar 33 cm x Tinggi 8.5 cm
Berawal dari kotak dengan sentuhan motif Tenun yang elegan, gift set Kenato siap berikan nuansa alami hasil karya ibu penganyam Flores Timur. Hadir di dalamnya sebuah Amenities Pouch dengan anyaman daun lontar berpadu kulit hitam yang lembut. Terdapat juga Card Slot dan ID Tag dengan desain timeless serba modern. Secarik pesan singkat turut melengkapi gift set ini sebagai pembawa kisah kebersamaan yang tak lekang oleh waktu.
Jaga anyaman agar tetap kering. Jangan simpan dalam kondisi lembab untuk mencegah produk berubah warna. Jika produk terkena air, bersihkan menggunakan kain yang lembut dan keringkan di bawah sinar matahari, hingga kering. Jangan mengisi dengan barang yang berat atau terlalu penuh yang dapat merubah bentuk anyaman. Jauhkan dari sumber api atau panas untuk jangka waktu yang lama
Menganyam, meski merupakan warisan budaya dan sudah menjadi kebiasaan lama masyarakat Flores setempat, sebagian besar produknya hanya digunakan untuk keperluan rumah tangga saja. Demikian pula yang terjadi di Kalimantan, Papua, dan banyak daerah di Indonesia, tradisi menganyam sudah ada sejak puluhan tahun lamanya namun kurang dilestarikan. Seni kerajinan tangan yang sekarat ini telah tergantikan oleh aktivitas-aktivitas lain yang dianggap lebih bernilai dan lebih praktis.
Saat Du Anyam memulai perjalanan untuk mengadvokasi pemberdayaan perempuan, kami telah menemukan dan berhubungan kembali dengan berbagai warisan Nusantara. Melalui beberapa strategi promosi kebudayaan seperti pengadaan kurikulum pelajaran menganyam untuk siswa SMA dan pelatihan menganyam sepanjang tahun, kami berharap untuk tidak hanya melestarikan saja, tapi juga menghidupkan kembali seni Indonesia yang sungguh tak ternilai harganya ini.