Selain pandemi, perubahan iklim merupakan isu penting yang sangat signifikan ancamannya terhadap keberlangsungan lingkungan dan kehidupan manusia. Maslaah lingkungan seperti kebakaran hutan, kualitas air yang menurun, dan kualitas udara yang memburuk merupakan contoh nyata efek perubahan iklim yang tidak boleh diabaikan.
Selain itu, salah satu pemicu perubahan iklim yang tak kalah serius adalah peningkatan emisi. Akibat pembakaran bahan bakar fosil di bidang manufaktur, pemanasan, dan transportasi untuk keperluan produksi, emisi terus menjadi tantangan besar berbagai negara di dunia. Dampak emisi yang kontinu juga sangat serius, mulai dari kenaikan suhu global hingga penipisan lapisan ozon.
Apa itu Emisi?
Emisi merupakan zat-zat pembuangan beracun yang dapat membahayakan makhluk hidup dan mencemari lingkungan. Untuk meminimalisir efek emisi, dibutuhkan proses dekarbonisasi atau proses penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Saat ini, dekarbonisasi telah digalakkan sebagai salah satu cara menyelamatkan bumi dari perubahan iklim. Jika dilakukan dengan tepat sasaran, efek dekarbonisasi bahkan tidak hanya berhenti pada pengurangan emisi, tetapi bisa mencapai titik Nol Bersih Emisi atau Net Zero Emission.
Upaya Penerapan Net Zero Emission di Indonesia
Sebagai kewirausahaan sosial yang mendukung dan turut berperan dalam kampanye pengurangan emisi karbon, Du Anyam menyelenggarakan Talks Series yang mengangkat topik “Towards Net Zero Emission: Supporting SMEs to Decarbonize”. Turut hadir sebagai narasumber adalah Bapak Putu Indy Gardian, Low Carbon Development Indonesia (LCDI) Secretariat, BAPPENAS dan Bapak Bima Krida Pamungkas, Manager of CSR AREA, PT Astra International Tbk.
Secara spesifik, Talk series ini bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat, terutama UMKM, akan bahaya emisi dan solusi dari permasalahan tersebut. Simak 3 strategi penerapan Net Zero Emission yang bisa dilakukan oleh UMKM di Indonesia:
1. Ekonomi Hijau
Konsep dari ekonomi hijau adalah mencari keseimbangan yang berkelanjutan antara sisi ekonomi dan lingkungan dalam setiap upaya bisnis. UMKM bisa turut memprioritaskan program-program lingkungan yang sejalan dengan tujuan bisnis, tanpa harus mengorbankan salah satunya.
Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasikan kajian-kajian yang tersedia dalam platform Low Carbon Development Indonesia (LCDI). Lewat platform ini, UMKM bisa mengakses lebih detail cara membuat strategi yang lebih implementatif dan strategis, mulai dari tingkat sektoral hingga nasional.
2. Ekonomi Domestik
UMKM didorong untuk bisa saling terintegrasi sehingga tidak terkotak-kotak dalam pelaksanaan bisnisnya. Terutama berkaitan dengan pemenuhan sumber daya bisnis, UMKM sebaiknya bisa memenuhi kebutuhan bisnis menggunakan produk-produk lokal. Integrasi UMKM tidak hanya mendukung upaya Net Zero Emission, tetapi mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
3. Ekonomi Sirkular
Saat ini, konsep bisnis pada umumnya masih bersifat linear, contohnya pada bahan baku yang diolah lalu menjadi produk untuk konsumen dan limbah yang berakhir di TPA.
UMKM dapat mengadopsi sistem yang lebih ramah lingkungan yaitu sistem ekonomi sirkular. Dengan konsep daur ulang, sistem ekonomi sirkular mendorong perputaran bahan baku secara lebih maksimal, terutama pada proses pengolahan limbah menjadi produk dengan nilai baru.
Ekonomi sirkular ini juga dapat menggunakan sumber daya yang lebih efisien seperti air, energi, bahan baku dan pengurangan sampah. Dari sisi perusahaan, sistem ekonomi sirkular juga bisa diterapkan sebagai kontrak bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sektor-sektor seperti energi, industri maupun di sektor pertambangan.
Studi Kasus: Langkah Nyata Perusahaan Menuju Net Zero Emission
Dilansir dari situs Carbon Intelligence, banyak perusahaan dari berbagai sektor sudah berikrar mencapai target Net Zero Emission per tahun 2040-2045. Dengan protokol dekarbonisasi, perusahaan tidak hanya bisa mengatasi isu lingkungan tetapi juga mendapatkan keuntungan bisnis seperti rantai pasok yang lebih kuat, manajemen risiko terarah, loyalitas konsumen, dan retensi karyawan.
Di Indonesia sendiri, masyarakat mengenal istilah CSR (Corporate Social Responsibility) yang merupakan wujud nyata perusahaan untuk memberi dampak baik untuk lingkungan. Salah satu implementasi CSR hadir dari PT Astra International, Tbk.
Lewat program Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA), PT. Astra International, Tbk. menjalankan Program Kampung Iklim (Proklim) yang bertujuan mengembangkan produk unggulan desa. Dalam pelaksanaannya, perusahaan mengajak masyarakat untuk turut melestarikan lingkungan dari level tapak, contohnya penyediaan bahan baku yang ramah lingkungan dan himbauan sinergi demi meminimalisir dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Du Anyam sebagai perusahaan kewirausahaan sosial juga sudah menerapkan model produksi bersih yang terintegrasi dari sisi bisnis dan sosial budaya pada level tapak, misalnya pemakaian bahan baku alami dan pengeringan alami (sinar matahari). Pada proses panen bahan baku, Du Anyam menerapkan sistem panen lestari untuk memastikan bahan baku dapat tumbuh berkelanjutan.
Dari aspek rantai pasok, Du Anyam menerapkan pendekatan sirkular. Pelaksanaannya mencakup penggantian semua materi dan kebutuhan untuk proses produksi dari hulu sampai ke hilir dengan material atau bahan biologis atau yang terbarukan (renewable), seperti bahan baku serat alam, energi terbarukan, bahan baku bioplastik, biokimia, dan seterusnya.
Siap Hadapi Tantangan Net Zero Emission
Dalam upaya penerapan berbagai strategi dan program berbasis Net Zero Emission, UMKM akan menemui berbagai tantangan, seperti mengaktifkan seluruh lini UMKM, mendorong upaya pendidikan dan keterampilan SDM, hingga mempersiapkan pendanaan dan standarisasi yang dapat diadopsi oleh UMKM.
Namun, ditinjau dari studi kasus sebelumnya, Net Zero Emission bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dicapai. Mulai dari kesadaran dan lanjuti dengan aksi nyata, maka impian UMKM mendorong Indonesia hijau bisa terealisasikan tepat pada waktunya.
Masih banyak Du Anyam Talks Series yang mengangkat isu & topik seputar SDGs (Sustainable Development Goals). Nantikan kehadiran pembicara ahli yang kredibel dan berpengalaman berikutnya, hanya di Du Anyam Talk Series!