Hari itu tanggal 4 April 2021 dini hari, hujan badai berkecamuk di tanah Nusa Tenggara Timur dan tak kunjung berhenti. Warga desa setempat berada di rumah masing-masing, berlindung dan berdoa bersama keluarga mereka. Banjir bandang turun dari lereng gunung Ile Ape di Pulau Lembata dan gunung Ile Boleng di Pulau Adonara, menggenang sejauh mata memandang. Tidak ada yang menyangka, hanya dalam hitungan detik mereka harus berhadapan langsung dengan Siklon Tropis Seroja. Longsornya lumpur dan batu-batuan yang menghancurkan rumah merenggut banyak korban jiwa.
Dari data Pemerintah Daerah Lembata dan BPBD, Kabupaten Lembata harus kehilangan sebanyak 68 warganya, 48 diantaranya meninggal dan sudah ditemukan, namun 22 lainnya dinyatakan hilang. Sedangkan dari Kabupaten Flores Timur, sebanyak 72 korban ditemukan telah meninggal dunia dan 2 dinyatakan hilang.
Warga desa berjuang semampu mereka untuk saling menyelamatkan diri satu sama lain. Ada seorang kakek yang berhasil menyelamatkan istrinya meski tengah kesakitan karena kepalanya terluka cukup parah akibat terkena reruntuhan. Ada seorang suami dengan istrinya yang tengah mengandung 9 bulan yang berhasil menyelamatkan kedua anak mereka. Namun sayangnya, tak semua keluarga seberuntung mereka. Ada pula satu keluarga yang seluruh anggotanya harus kehilangan nyawa dalam tragedi ini. Badai Siklon Tropis Seroja dan banjir bandang yang memberi duka bagi Indonesia berlangsung di NTT dari tanggal 4 hingga 5 April 2021 silam.
Sebagai bentuk solidaritas Du Anyam kepada masyarakat di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, kami, dibawah koordinasi tim Community Development, memutuskan untuk ikut serta membantu masyarakat yang terdampak langsung oleh bencana. Kami bergerak di Kabupaten Lembata dan Pulau Adonara. Kami memilih lokasi-lokasi tersebut karena beberapa desa dampingan Du Anyam di Lembata adalah yang paling terdampak, yaitu kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Sedangkan di Pulau Adonara, kondisi pulau tersebut sangat membutuhkan bantuan dan terletak di Kabupaten Flores Timur yang telah menjadi lokasi kerja kami sejak 2015.
Berkat bantuan dari tim Du Anyam yang luar biasa, tercatat dari tanggal 5 hingga 20 April 2021, donasi telah terkumpul sebanyak Rp 690.092.224 dan telah kami salurkan kepada para korban bencana. Donasi dari para donatur sampai ke tangan mereka dalam bentuk 1.056 paket sembako, 82 lampu solar, 3.600 pembalut, 2.880 sikat gigi, 1820 pakaian, 1 paket hygiene kit, hingga pemberian 7 buah tongkat dan 2 kursi roda kepada yang membutuhkan. Tak hanya paket darurat bencana saja, donasi juga kami salurkan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan untuk para pengusaha yang terdampak, juga kegiatan psikososial, 100 paket sekolah berupa tas sekolah, buku tulis, alat tulis, kaos kaki, topi, dasi, dan 75 beasiswa berupa tabungan simpanan pelajar untuk kelangsungan pendidikan anak-anak.
Pelatihan kewirausahaan yang kami adakan ditujukan bagi warga, dengan jumlah total 37 orang , yang terdampak bencana yang memiliki usaha ultra mikro seperti kios sembako dan kios bensin. Kami memberikan materi seperti modul kewirausahaan, modul manajemen keuangan, serta modul motivasi usaha. Pelatihan dilaksanakan dengan pemberian materi, pengisian lembar kerja, serta presentasi tentang apa saja langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memulai kembali usaha mereka.
Adapun kegiatan psikososial untuk anak-anak dari usia 4 tahun hingga 18 tahun yang bertujuan untuk menghibur dan membantu memulihkan psikologis mereka pasca terkena bencana. Kegiatan ini diadakan untuk 391 anak di Kabupaten Lembata, tepatnya di 7 posko yaitu Posko SMPN 1 Nubatukan, Posko SMP St. Pius X, Posko Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Posko Kantor Camat Nubatukan, Posko Kantor Lurah Lewoleba Timur, Posko Kantor Lurah Selandoro, dan Posko MIS Nurul Salam Lewoleba. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan yaitu pembuatan ruang bermain anak, permainan bersama seperti lempar bola, mewarnai, balap jepit balon, menggambar, memasukkan paku dalam botol, menyelesaikan puzzle, menebak kata, bermain congklak, hingga sharing bersama untuk anak yang sudah menginjak remaja, serta menonton film bersama. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak satu kali di masing-masing posko selama masa pengungsian.
Penyaluran donasi Du Anyam tersebar di 10 Posko Bencana di 7 desa, yang berlokasi di Pulau Adonara (Desa Waiwerang, Horowura, Nelelamawangi, Nelelamadike, Lamanele, Oyangbarang, Demondei). Adapun penyaluran di 22 Posko Bencana yang terletak di 15 desa Kabupaten Lembata (Desa Jontona, Lamawara, Waimatan, Parek, Walang, Tanjung Batu, Lamawolo, Selandoro, Dulitukan, Kimakamak, Petuntawa, Riang Bao, Todanara, Amakaka, Lamagute).
Kami ucapkan terima kasih sekali lagi atas doa, kepedulian, dan bantuan dari teman-teman semua. Semoga selepas peristiwa yang memilukan ini, kehidupan di NTT dapat lekas bangkit dan berjalan kembali. Lebih lanjut lagi, semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat bersatu dan mengupayakan segala cara untuk mencegah krisis iklim, agar bencana seperti Siklon Tropis Seroja tak lagi terjadi.