Informasi Tambahan
Berat | 1 kg |
---|---|
Dimensi | 15 × 2.5 × 12 cm |
Color |
Rp110.000
Rp110.000
Salah satu cara paling gaya untuk menyelamatkan bumi, adalah dengan menggunakan Tas Eco kami. Ketika dibuka, Anda akan memiliki tas yang efisien dan berfungsi tinggi yang terbuat dari belacu untuk membantu Anda mengemas bahan makanan sehari-hari Anda tanpa limbah plastik! Lipat dan ritsleting, maka Anda akan memiliki tas lipat ukuran kompak, dibungkus dengan kulit imitasi dan daun Palmyra anyaman kami.
Dimensions :
40 x 12 x 3.5 cm (Terbuka)
15 x 2.5 x 12 cm (Tertutup)
Salah satu cara paling gaya untuk menyelamatkan bumi, adalah dengan menggunakan Tas Eco kami. Ketika dibuka, Anda akan memiliki tas yang efisien dan berfungsi tinggi yang terbuat dari belacu untuk membantu Anda mengemas bahan makanan sehari-hari Anda tanpa limbah plastik! Lipat dan ritsleting, maka Anda akan memiliki tas lipat ukuran kompak, dibungkus dengan kulit imitasi dan daun Palmyra anyaman kami.
Produk anyaman ini dibuat dengan tangan dari Lontar. Karena dibuat dengan bahan alami, akan ada variasi warna. Ukuran anyaman kemungkinan berbeda +/-1-2 cm.
Jaga anyaman agar tetap kering. Jangan simpan dalam kondisi lembab untuk mencegah produk berubah warna. Jika produk terkena air, bersihkan menggunakan kain yang lembut dan keringkan di bawah sinar matahari, hingga kering. Jangan mengisi dengan barang yang berat atau terlalu penuh yang dapat merubah bentuk anyaman. Jauhkan dari sumber api atau panas untuk jangka waktu yang lama.
Menganyam, meski merupakan warisan budaya dan sudah menjadi kebiasaan lama masyarakat Flores setempat, sebagian besar produknya hanya digunakan untuk keperluan rumah tangga saja. Demikian pula yang terjadi di Kalimantan, Papua, dan banyak daerah di Indonesia, tradisi menganyam sudah ada sejak puluhan tahun lamanya namun kurang dilestarikan. Seni kerajinan tangan yang sekarat ini telah tergantikan oleh aktivitas-aktivitas lain yang dianggap lebih bernilai dan lebih praktis.
Saat Du Anyam memulai perjalanan untuk mengadvokasi pemberdayaan perempuan, kami telah menemukan dan berhubungan kembali dengan berbagai warisan Nusantara. Melalui beberapa strategi promosi kebudayaan seperti pengadaan kurikulum pelajaran menganyam untuk siswa SMA dan pelatihan menganyam sepanjang tahun, kami berharap untuk tidak hanya melestarikan saja, tapi juga menghidupkan kembali seni Indonesia yang sungguh tak ternilai harganya ini.