Tentang Du Anyam

Bekerja sama dengan penganyam perempuan Indonesia, Du Anyam menghadirkan koleksi produk anyaman bersentuhan otentik.


Dengan misi pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Du Anyam melahirkan produk-produk suvenir perusahaan, amenities hotel, hingga dekorasi rumah yang telah tersedia di pasar lokal dan internasional.


Hingga kini, Du Anyam telah memberdayakan 1600+ penganyam perempuan yang berada di 54+ desa yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua dengan tiga pilar utama:

Memberdayakan Perempuan, Mempromosikan Budaya, dan Meningkatkan Kesejahteraan.

Latar belakang

Lahirnya Du Anyam pada tahun 2014 berangkat dari tingginya masalah sosial ekonomi dibalik angka malnutrisi pada ibu dan anak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

 

Saat itu, biaya kebutuhan sehari-hari masih menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat desa. Masyarakat seringkali harus menunggu musim panen tiba untuk memperoleh pendapatan, sehingga masyarakat tidak memiliki tabungan yang cukup dan merasakan kesulitan dalam melakukan perencanaan keuangan. 

 

Hal ini menyebabkan tingginya angka malnutrisi pada anak serta ketidakmampuan masyarakat untuk membuat keputusan pembelian kebutuhan pokok yang mempertimbangkan gizi.

 

Tak sedikit keluarga yang hanya mengandalkan sepetak kebun di rumah mereka sebagai sumber pangan. Bahkan banyak pula di antara mereka yang terpaksa harus menempuh perjalanan berjam-jam menuju pasar di desa atau kabupaten lain demi menjual hasil anyaman untuk membeli makanan atau komoditas lain karena rantai pasok yang tidak efisien.

 

Didorong oleh keinginan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak di pedesaan Indonesia, didirikanlah Du Anyam (Du’a: ibu; Anyam: menganyam)

Du Anyam

Pendekatan Kami

Dengan menyediakan pekerjaan alternatif berupa menganyam, Du Anyam memberikan kesempatan bagi para perempuan untuk memperoleh pendapatan tambahan selain berladang yang bersifat musiman dan jarang menghasilkan uang tunai.

 

Perlahan tapi pasti, kegiatan menganyam mulai berkembang dan semakin meluas dampaknya. Saat para ibu penganyam generasi pertama berbagi kisah dari satu desa ke desa lain, ibu penganyam lainnya pun turut bergabung dalam kegiatan menganyam ini dengan kepercayaan bahwa menganyam membuka kesempatan bagi mereka untuk lebih berdaya secara ekonomi sekaligus melestarikan budaya lokal nenek moyang yang kian pudar.

 

Riset menunjukkan bahwa perempuan yang mandiri secara finansial cenderung memfokuskan pengeluarannya pada makanan bergizi, kesehatan, dan pendidikan. Berangkat dari pemikiran ini, Du Anyam terus berusaha untuk berinovasi, melakukan perubahan, dan memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi perempuan agar bisa mendapat kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik.

Dampak Positif

Bagaimana Kita Membuat Dampak Positif

Berawal dari sehelai daun lontar, melahirkan harapan sederhana untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah pedesaan. 

 

Bersama Du Anyam, para ibu penganyam dapat terus mengasah keterampilan menganyam yang dimiliki, mengambil posisi penting dalam kelompok masyarakat, membuat keputusan dengan mempertimbangkan kesehatan anak dan keluarganya, serta membangun rasa percaya diri untuk melangkah maju dan membuat perubahan dalam kehidupan mereka.

 

Dengan dukungan organisasi mitra, kini Du Anyam dapat memperluas manfaat sosial yang diberikan, tak hanya kepada para penganyam perempuan, tetapi juga kepada masyarakat setempat melalui pemberian beasiswa, paket makanan tambahan, kacamata baca, lampu tenaga surya, hingga pembangunan infrastruktur pasokan air.

 

Inisiatif yang serupa juga kami lakukan untuk menggali peluang kerja sama anyaman unik dari berbagai daerah, diantaranya adalah anyaman kulit pohon Waru di Papua (keranjang Noken) dan anyaman Purun dari Kalimantan Selatan.

Awards & Recognition

Official Merchandise

Liputan Media

Temukan artikel dan fitur dari berbagai liputan media tentang kami!